Sabtu, 04 November 2017

Pedih, Dosen Cantik Ini Alami Keguguran Berkali-kali

Pedih, Dosen Cantik Ini Alami Keguguran Berkali-kali























 Jakarta, Keguguran sekali saja bagi kebanyakan wanita sudah cukup menguras energi bahkan membuat frustrasi. Namun, Puspitasari (47) mengalaminya hingga delapan kali. Tepat rasanya jika sebutan wanita tegar dan luar biasa disematkan pada sosoknya. 

Dosen di Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia ini juga harus berkali-kali ganti dokter dan minum obat demi mengatasi keguguran yang berulang. Meski begitu, keguguran tetap dialaminya.



Cerita bermula usai Ita menyelesaikan S2. Waktu itu, pada 2004, perempuan berwajah manis ini sudah menjadi pengajar di Universitas Indonesia. Dan ia mengidamkan kehadiran anak kedua. Ini karena anak sulungnya sudah berusia lima tahun. Pikirnya, sudah saatnya untuk memberi adik bagi si sulung.
Ita hamil, sayang kehamilannya hanya bertahan beberapa minggu dan keguguran. Kondisi ini terus-menerus terjadi hingga 2009. Pada 2008, ia bahkan sudah mengalami empat kali keguguran. Pemeriksaan pun sudah dilakukan. Namun, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Dokter hanya mengatakan, penyebab keguguran karena toksoplasma—virus yang bisa menginfeksi janin.
“Saya penasaran penyebabnya. Lalu ada teman yang menyarankan untuk periksa darah. Kali saja problem saya karena darah. Dan benar. Saat saya periksa darah di rumah sakit di bilangan Cikini, Jakarta, disebutkan penyebabnya kemungkinan besar karena darah saya kental. Darah saya mudah mengental," ujar Ita ketika berbincang dengan Health Liputan6.com di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (25/10/2017). 
Para dokter menyebut kelainan yang diderita Ita dengan APS (Antiphospholipid antibody syndrome). Kelainan darah inilah yang menyebabkan kejadian keguguran berulang. Penyumbatan pada pembuluh darah menyebabkan aliran darah tidak lancar.
Akibatnya, Ita harus minum obat pengencer darah agar darah tidak mudah mengental. Ita tidak tahu bahwa mudahnya sakit kepala dan tidak bisa tahan panas merupakan gejala kondisi darah mudah mengental yang dialaminya. 
“Saya paling tidak bisa tahan panas. Sedikit saja panas, kepala langsung sakit luar biasa. Tapi waktu itu saya belum tahu. Setelah tahu, saya harus minum obat ascardia untuk mengencerkan darah. Dokter juga pesan, kalau hamil lagi harus segera konsultasi lagi,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 1970.

0 komentar:

Posting Komentar